Explore Gunung Sindoro Mitos dan Faktanya

Beginilah kira kira kondisi puncak di gunung sindoro

untuk rute yang kami lalui kami menggunakan rute sigedang, dari arah Kota Wonosobo naik ke arah

Dieng, setelah kurang lebih 3km akan ada petunjuk jalan yang mengarahkan anda ke Tambi,

ambillah jalan tersebut, kurang lebih sekitar 15 menit berjalan, anda sudah dapat melihat Gunung

Sindoro yang akan anda daki.

Basecamp Sigedang sendiri berada pada kiri jalan, ada tulisannya kok, jadi anda tidak perlu khawatir

kesasar dan lain sebagainya.

Di basecamp sendiri menyediakan makan, tempat ibadah, dan tempat istirahat bagi para pendaki yang membutuhkannya.

Estimasi Waktu

Basecamp - Pos 1 : 1,5 jam

Pos1 - Pos2 : 30 menit

Pos 2 - Watu Tulis : 2 jam

Pos 3- GarduPandang : 3 jam

GarduPandang - Puncak : 1,5 jam

Logistik

1 orang minimal membawa 2 botol air 1500ml, estimasi untuk 1x24 jam pendakian.

1 orang membawa minimal 6 mie instan atau bahan makanan lain, estimasi untuk 1x24 jam atau 4 kali makan.

Warning

Perlu diperhatikan sebelumnya, bagi para pendaki ada beberapa larangan yang diterapkan oleh juru kunci yang ada disini, diantaranya :

Dilarang membuang sampah sembarangan

Bila buang air besar harap dikubur

Dilarang memetik dan memburu flora fauna disini

Dilarang mendaki jika asap kawah menuju jalur pendakian ( karena di Sindoro sekarang terdapat kawah yang aktif, nah asap yang berwarna kehijauan yang keluar dari kawah dapat menyebabkan lemas bagi yang menghisapnya, untuk itu pendaki dilarang mendaki jikalau asap menyelimuti jalur pendakian)

Dilarang memutari kawah (karena orang yang memutari kawah biasanya pasti tersesat wallahhu allam )

Dilarang mendekati makam yang ada di atas gunung ( nah ini yang belum juga saya mengerti sampai sekarang, ada 3 makam yang tepat ada di atas gunung, makam siapa yang ada disana, dan alasan apa tidak boleh mendekatinya, wallahhualam, sampai detik inipun artikel google belum ada yang dapat membahas tentang makam tersebut)

(1 dari 3 makam yang ada di atas gunung )

Pengalaman Saya

Rute pendakian sendiri anda pertama akan menyusuri jalan aspal, lebih kurang 1,5 km, setelah itu terus menanjak naik menyusuri perkebunan teh, nah kurang lebih setengah jam anda akan sampai pada suatu rumah tempat pengumpulan daun teh yang sudah dipetik, disitulah tempat pos 1 berada.

lanjut berjalan lagi menyusuri pepohonan teh lagi, kali ini jalan sudah lumayan menanjak, berliku dan kembali anda akan bertemu dengan rumah pengumpulan daun teh, disitulah letak pos 2.

Jangan merasa lega dulu, karena belum ada 1/3 perjalanan lho hehe.

Setelah beristirahat di pos 2 ini anda dapat melanjutkan pendakian ke arah hutan perhutani, nah pada titik ini flora sudah berubah, dari yang tadinya pohon teh, kini menjadi deretan pepohonan cemara.

Rute sudah mencapai 2/5 jalan, jalan yang ditempuh pun makin menanjak terus menanjak sampai ahirnya anda bertemu pada batu yang berada di tengah jalan.

Nah inilah pos 3 dari sindoro yaitu Watu Tulis, disinilah biasanya pendaki mendirikan tenda,karena campground berada dibawah pohon dan beralas tanah, jadi relatif hangat untuk berkemah, tapi bila anda masih kuat untuk berjalan saya rekomendasikan untuk terus berjalan naik.

Selanjutnya rute yang ditempuh mulai medan berbatu krikil dengan fauna yang berbeda lagi yaitu semak semak dan edelweis, yah di ketinggian ini anda sudah dapat melihat puncak puncak gunung lain, seperti Merapi, Merbabu, Prau, Pegunungan Dieng dan lain sebagainya.

Kurang lebih berjalan 1 jam anda sudah mencapai pos 3 yaitu Gardu Pandang, nah pada titik ini akan ada tulisan tulisan yang berbunyi kurang lebih "puncak 15 menit lagi", pada saat saya mendaki, saya melihat tulisan tersebut dan memacu teman saya untuk berjalan lebih cepat, saya pikir betul 15 menit sampai puncak, nyatanya 3 jam lebih belum juga sampai puncak, sampai pada satu titik teman teman saya kelelahan , sehingga terpaksa membangun camp di igir gunung yang miring, sehingga sunrise yang kami dapat bukan dari puncak, melainkan dari igir gunung ini