Setelah 3 bulan pendakian ditutup, pada bulan April 2015 aktivitas pendakian Gunung Prau pun kembali dibuka. Bersemangatlah kami semua untuk kesana. Gunung Prau terletak di dataran tinggi Dieng Wonosobo Jawa Tengah dengan ketinggian 2.565 mdpl. Gunung ini merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo. Yap, Prau sejak 2014 memang menjadi primadona bagi pendaki. Gimana gak jadi ngiler, di gunung kecil tapi pesona keindahannya luar biasa. Bisa lihat golden sunrise, view gunung Sindoro Sumbing, bukit teletubies, Padang Bunga Daisy dan masih banyak pesona lainnya.
Kami pun mulai mengumpulkan pasukan hiking. Peminat pendakian kali ini begitu banyak, bakalan seru nih mendaki masal. Kami pun memutuskan untuk mendaki Gunung Prau pada tanggal 1-2 Mei 2015. Terkumpulah 13 orang. Beberapa dari kami pun belum saling mengenal. Namun bukan masalah, justru ini asyiknya travelling karena setiap kalitravelling bisa tambah teman dan keluarga baru.
Entah mengapa 3 hari sebelum kami berangkat ke Dieng curah hujan sangat tinggi. Tidak hanya di Solo saja namun menyeluruh. Bisa dibayangkan di Solo aja yang panas hujan terus, apalagi di dataran tinggi Dieng. Ada yang ragu, ada pula yang tak gentar oleh curah hujan. Alhamdulillah 13 orang tetap berangkat, bismillah.
Dari 13 orang terbagi menjadi 3 rombongan sesuai kota keberangkatan. Rombongan Solo ada Aku, Ningsih, Jono, Erwin, Irfan dan Sena. Rombongan Magelang ada Imron, Kemas, Nia dan Dodi. Rombongan Klaten ada Berlian, Moko dan Adit. Kami pun sepakat bertemu di Alun Alun Wonosobo.
Rombongan Solo berangkat pukul 08.30 WIB. Dengan menggunakan motor matic kami mulai menapaki setiap jengkal perjalanan panjang menuju Dieng. Perjalanan terbilang lancar banget, cuma ketemu macet di Secang dan pusat kota Temanggung. 5 jam berkendara motor sukses membuat kaki pegel deh.
Rute yang kami lewati: Solo – Boyolali – Ampel - Kopeng – Grabag – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo - Dieng.
Jalur Kopeng-Grabag cukup esktrim karena naik turun curam dan sempit. Jadi kalau naik mobil lebih baik jangan lewat situ, mendingan lewat Kopeng-Magelang saja yang jalannya lebar walaupun jarak tempuh akan lebih lama. Memasuki Parakan hingga Wonosobo didominasi oleh tanjakan letter S namun lebar jalan cukup lebar sehingga masih aman.
BASECAMP DIENG KULON
Pertemuan di Alun Alun Wonosobo dibatalkan gegara warung makan langganan Sena belum buka. Kami pun terus memacu kendaraan ke arah Dieng sambil mencari warung makan. Sempat kesulitan kami mencari warung makan spesialis backpacker.
Akhirnya kami menemukan juga warung yang sesuai. Di warung makan kami masih belum memutuskan untuk memulai pendakian dari basecampmana. Gunung Prau memiliki beberapa alternatif jalur pendakian antara lain Jalur Patak Banteng (Kejajar, Kabupaten Wonosobo), Jalur Dieng Kulon (Batur, Banjarnegara), Jalur Kenjuran (Sukorejo, Kabupaten Kendal) dan Jalur Pranten (Bawang, Kabupaten Batang).
Tiap jalur pendakian memiliki karakteristik yang berbeda. Kami pun masih bingung memilih antara jalur Patak Banteng atau Dieng Kulon. Menurut informasi dari Sena jalur Patak Banteng relatif singkat sekitar 2-3 jam namun jalur yang dilalui sangatlah terjal dan curam. Sedangkan via Dieng Kulon waktu tempuh lebih lama yaitu sekitar 4-5 jam namun banyak jalan landainya. Mengingat banyak pendaki pemula, terpilihlah jalur Dieng Kulon. Lebih lama tak apa asalkan aman terkendali. Kami pun segera menghubungi tim Magelang untuk langsung bertemu di basecampDieng Kulon.
Baru beberapa meter kami berjalan hujan mulai mengguyur wilayah Dieng. Harapan kami hujan sekarang tak apa asalkan pas mendaki terang benderang. Jas hujan kami kenakan dan kami pun segera memacu kendaraan. Perjalanan menuju Dieng Kulon sangat mencekam karena jalan aspal tidak begitu lebar, banyak tikungan tajam, jalanan licin, kabut tebal dan hawanya sangat dingin. Bahkan ada 1 titik jalan yang mengalami longsor sehingga warga sekitar menggunakan sistem buka tutup jalan untuk keamanan pengguna jalan. So hati-hati ya guys, jangan lupa menyalakan lampu kendaraan ya.
|
Gapura Kawasan Dieng Plateau |
Lokasi basecamp Dieng Kulon sangat mudah dijangkau. Jika beberapa meter dari gapura Kawasan Dieng Plateau kita akan menemukan basecamp Patak Banteng, untuk Dieng Kulon masih lurus lagi sekitar 600 meter dari Patak Banteng mentok sampai pertigaan Dieng, kemudian ambil kanan, kira-kira 10 meter sampai deh. Tepat di depan tembok bertuliskan Welcome to Dieng yang menjadi spot favorit untuk berfoto.
|
Welcome To Dieng |
Pukul 15.00 WIB kami sampai di basecamp Dieng Kulon kami sudah menjumpai puluhan motor terparkir dan ratusan orang berlalu lalang. Kami pun segera registrasi dan membayar retribusi kepada petugas. Kata petugas sudah ada 200 orang yang naik. Wow, semoga diatas gak kayak pasar deh karena beberapa waktu lalu sempat lihat postingan foto orang yang menunjukan camping area Gunung Prau persis kayak pasar. Oiya petugas juga memberi aturan, kendaraan kita bisa keluar dengan syarat pendaki menyerahkan sampah mereka kepada petugas. Ide yang bagus untuk meminimalisir sampah di puncak Prau.